Selasa,
12 Februari 2019 BSMI melakukan assessment di beberapa dusun dengan Hasil Assesment: Sejumlah 9 Dusun di Desa
Selengen, Kecamatan Kayangan membutuhkan bantuan air bersih.
4 dari 9
dusun dalam kondisi kritis (tidak ada sumber mata air sama sekali kecuali
mengandalkan air hujan dan harus mengambil ke sumur bor di Desa lain dengan
jarak 3-5 km menggunakan kendaraan bermotor).
(Team Humas & Media)
Note:
tidak semua warga punya motor, dan tidak semua lokasi rumah penduduk terjangkau
kendaraan.
4 dusun
kritis adalah:
1. Dusun
Dompo Indah
2. Dusun
Sambik Jengkel prigi
3. Dusun
Sambik jengkel Barat
4. Dusun
Gubuk Baru
Kondisi
tersebut disebabkan sumber mata air tertimbung longsoran akibat gempa 5 Agustus
2018 dan diperparah lagi dengan longsoran akibat hujan deras beberapa waktu
lalu. Jikapun sumber mata air bisa terbuka lagi, tetap saja akan butuh waktu
1-2 bulan sampai warga bisa menggunakan air utk kepentingan masak dan minum. Karena
aliran irigasi sudah tercemari limbah warga berupa sampah plastik (pampers,
softex, bungkus sabun-shampo dan sampah2 lainnya). Jadi harus menunggu semua
sampah hanyut atau bersih lebih dulu. Sejak gempa, aliran irigasi dijadikan
tempat pembuagan sampah oleh warga, terutama yang melewati lokasi pengungsian
di Masa Tanggap Bencana.
Kebutuhan
warga tidak hanya air bersih untuk minum, memasadan mandi. Tapu warga juga
butuh air utk hewan ternak dan pertanian. Selain kebutuhan air, warga juga
butuh FOGING. Warga-melalui Tokoh Masyarakat & Ketua RT meminta (memohon
dengan sangat) agar di lokasi tempat tinggal mereka dilakukan FOGING. Kondisi
hujan, basah dan lembab menyebankan warga kewalahan oleh keberadaan nyamuk yang
menyerbu disetiap ruangan hunian sementara hingga ke dapur, kamar mandi bahkan
halaman yang rimbun. Permintaan foging secara khusus diminta oleh warga Dusun
Sambik Jengkel Barat
(Team Humas & Media)
(Team Humas & Media)
Desa Kedua yang menjadi tujuan assesment
adalah Desa Sambiq Bangkol. Sejumlah 2 dusun yaitu Nyiur Setinggi dan Senjajak
terkonfirmasi mengalami krisis air bersih. Sumber mata air mereka masih ada,
tapi aliran (pipa) habis rusak dan hanyut akibat arus deras air sungai yang
bercampur lumpur (tanah longsoran akibat gempa) saat hujan lebat beberapa waktu
lalu. Jarak sumber mata air dengan bak penampungan warga 1.500 - 2.000 meter. Saat
ini, kebutuhan mendesak warga adalah pipa ukuran 4 inch untuk mengalirkan air
dari sumber mata air ke bak penampungan. Kebutuhan pipa Dusun Nyiur Setinggi
dan Senjajak @ 1.500 meter yang jika ditotalkan, biaya pembelian pipanya @ -+
23 juta. Total kebutuhan biaya pipa untuk kedua dusun tersebut -+ 46 juta
Posting Komentar