Oktober 2018

Sigi - Bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang di ikuti oleh tsunami yang melanda Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah meninggal berbagai macam cerita. Bencana yang mengakibatkan lumpuhnya aktivitas dari berbagai sektor kehidupan di Sulawesi Tengah menggerakkan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) untuk membantu koran yang ada di wilayah bencana.
Sampai saat ini BSMI telah mendirikan Rumah Sakit Lapangan (RSL) BSMI yang bertugas untuk melayani masyarakat yang menjadi korban bencana tersebut. Semalam, bertempat di RSL, relawan BSMI kembali membantu ibu bersalin untuk kelima kalinya. Anah, relawan BSMI Kota Bima yang berprofesi sebagai bidan menceritakan hal tersebut. "Pasien datang dengan pembukaan 8 dengan status  kehamilan G2P1A0, pasien atas nama ibu Selvia Nurmae 23 tahun. Pasien dijemput oleh dr. Alma relawan BSMI, yang menolong persalinan adalah saya sendiri" ungkap Anah.
Foto: Dokumentasi BSMI Kota Bima
Lanjut anah, alhamdulillahh bayi lahir dengan selamat dengan berat badan 2500 gr. Ini pengalaman saya membantu persalinan di lokasi bencana. Suatu kebahagiaan buat kami bisa melihat keluarga bahagia dengan kelahiran bayinya, ini jadi obat yang luar biasa untuk kami para relawan.
Foto: Dokumentasi BSMI Kota Bima

BSMI Kota Bima - Bencana alam gempa bumi dan tsunami yang meluluh lantahkan Palu, Sigi dan Donggala menyisakan duka bagi masyarakat yang tertimpa musibah tersebut. 
BSMI Kota Bima sebagai salah satu organisasi kemanusiaan telah mengirim relawannya untuk membantu proses pemulihan daerah terdampak. 
Diakui oleh Sahril, wakil sekretaris BSMI Kota Bima, hari ini bertepatan dengan hari sumpah pemuda, kami akan kembali mengirim relawan untuk ke Palu. Semua ini karena adanya donatur yang mempercayakan donasinya kepada kami untuk membantu keluarga kita yang ada di Palu. Rencananya kami akan menempatkan relawan ini untuk membantu di RSL BSMI.
Foto: Dokumentasi BSMI Kota Bima


Mataram- Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan prioritas para korban gempa Lombok, mengingat masih sulitnya akses air bersih saat ini. Banyak sekali masyarakat berbondong-bondong mencari sumber air untuk dijadikan sebagai kebutuhan sehari-hari dengan menempuh jarak yang sangat jauh dengan membawa satu buah ember untuk menampung air. Air hanya bisa digunakan untuk keperluar memasak nasi dan yang lainnya atidak  untuk mandi sehari-hari.

 Beberapa donatur telah mempercanyakan BSMI NTB sebagai jembatan pahala dengan memberikan tandone air untuk diberikan ke beberapa wilayah di Lombok, sebelum itu tim BMSI melakukan pengecetan pada tandone tersebut , semoga dengan tandone yang diberikan oleh para donatur bermanfaaat bagi banyak orang yang membutuhkan.
BSMI kota Mataram membuka kesempatan para dermawan/dermawati untuk membantu saudara kita yang ada di Lombok.
Donasi Bantuan Anda melalui :
No.Rekening BRI  005201007455530
a.n Bulan Sabit Merah Indonesia kota Mataram.
Atau bisa diserahkan langsung ke sekretaris BSMI KOTA MATARAM : JL.DR.Soetomo NO. 22 Karang Baru Mataram.  Konfirmasi Donasi :081803641470



Sumbawa Barat- Ada yang berbeda di Masjid Agung Darussalam Sumbawa Barat, jika biasanya usai sholat atau kultum, jamaah sudah meninggalkan masjid, namun setiap Jumat subuh masih tampak jamaah berada di sekitar masjid meski kultum telah usai. Adalah kehadiran relawan BSMI Sumbawa Barat di tengah jamaah sholat subuh memberikan pelayanan kesehatan bekerjasama dengan Klinik Masjid dan PATELKI Sumbawa Barat.

Kegiatan Mobile Clinic di Masjid yang diperuntukkan untuk jamaah dengan pelayanan yang cukup lengkap, diantaranya pelayanan kesehatan umum, kesehatan gigi dan pemeriksaan gula darah, asam urat dan kolesterol. Usai kegiatan, dr. Deddy Zulkarnaen, Ketua BSMI Sumbawa Barat menyampaikan, "Kegiatan ini sudah dicanangkan sebagai agenda rutin BSMI yang sudah kita mulai sekitar sebulan sebelum gempa bumi melanda NTB. Jadi memang bukan termasuk program BSMI Peduli Gempa NTB. Bentuk komitmen BSMI untuk terus bergerak dan berkontribusi untuk masyarakat."

Kegiatan BSMI ini bertujuan untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat khususnya jamaah Masjid. Pemeriksaan rutin sebagai upaya membantu jamaah untuk deteksi dini penyakit dan kontrol kesehatan bagi yang memiliki riwayat penyakit, edukasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pola hidup sehat dan mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Selain sebagai masjid kebanggan daerah, letak strategis Masjid Agung Darussalam yang berada di kompleks Kemutar Telu Center (KTC) dan mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai wilayah ini menjadi salah satu poin penting kegiatan Mobile Clinic BSMI di Masjid ini dimulai dari Masjid Agung Darussalam Sumbawa Barat. "Alhamdulillah kita kuatkan motivasi untuk sehat diantara jamaah. Usai sholat mendapat siraman rohani, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan, nanti kita tambahkan untuk melanjutkan olahraga sepulang dari sini apalagi di KTC ini udaranya bersih dan segar. Jadi paket lengkapnya insyaAllah dapat, berkahnya Jumat dan Sehat Jasmani dan Rohani." tambah dr. Deddy Zulkarnaen. (nsw)




Bima,- Acara Car Free Day yang canangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bima bekerja sama dengan Polres Bima dan sejumlah lembaga lain, diresmikan langsung oleh Bupati Bima di Jalan Panda Baru Desa Panda dilaksanakan pada hari Minggu pagi berlangsung dengan lancar dan meriah.
Tampak antusias masyarakat dan beberapa kelompok sepeda yang ada di Bima dan Kota Bima untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Momen ini jadi sarana untuk berolahraga dengan keluarga sembari menikmati hiburan yang disediakan oleh panitia kegiatan.
Dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi adanya kegiatan seperti ini. Beliau ingin setiap 2 kali sebulan saat acara seperti ini, kendaraan bermotor dilarang untuk melintasi daerah tersebut. BSMI ikut serta dengan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan penggalangan dana korban gempa dan tsunami di Palu.
Antusias pengunjung diungkapkan oleh Ketua BSMI, Muhammad Akbar. "Pengunjung sangat tertarik untuk memeriksakan kesehatan di tenda yang kami sediakan dengan Klinik Polres Bima. Kami sediakan pemeriksaan dan pengobatan. Alhamdulillah dari kegiatan ini, BSMI Kota Bima siap untuk berangkat ke Palu. Terima kasih kepada masyarakat Bima yang telah mempercayakan kepada kami untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam di Palu", ungkap dokter yang biasa disapa Akbar ini.
Pemeriksaan Kesehatan, Foto: Dok. BSMI Kota Bima


Instrumentasi Spine Untuk Korban Gempa Lombok
Alhamdulillāh hari ini (9/10) Pasien atas nama Tn.Marzuki dengan kasus Fraktur Kompresi dimana kedua kakinya tidak bisa digerakkan dan mengalami sensasi rasa nyeri, panas sekaligus dingin akhirnya akan bisa segera menjalani operasi di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Kota Mataram.
Pasien ditemukan oleh  Team Medis Bulan Sabit Merah Indonesia saat melakukan Mobile Clinic beberapa waktu lalu di  Dusun Leong, Desa Giri Madya, Kecamatan Lingsar.

Dikarenakan biaya serta peralatan yang dibutuhkan untuk proses operasi cukup mahal mencapai puluhan juta, maka penanganan pasien menanti hingga BSMI mendapatkan donatur yang bersedia menanggung keseluruhan biaya.

Pada akhirnya, terimakasih yang sangat besar kepada PT Sinergi (Medtronic) selaku donatur atas pengadaan alat Instrumentasi Spine yang merupakan alat untuk dapat dilakukan tindakan operasi dan membiayai proses operasi serta pengobatan pasien yang juga merupakan salah satu warga korban gempa di wilayah Lombok Barat ini.
Dalam proses operasi nanti, insyaAllāh Ketua BSMI NTB (dr. Rohadi, Sp.BS) akan turun tangan secara lansung untuk melakukan operasi terhadap pasien.

Gotong Royong Pendirian Tenda Tambahan

Senayan - Antusiasme dan semangat gotong royong tampak saat proses perbaikan sebuah Puskesmas Pembantu (Pustu) Sementara yang terletak di Dusun Jembatan Kemar, Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan yang dilaksanakan oleh relawan BSMI Sumbawa Barat, petugas Pustu Senayan dan masyarakat pada Ahad, 7 Oktober 2018 adalah tindak lanjut dari proses pengoptimalan pelayanan pasca bencana gempa bumi yang melanda Sumbawa pada 19 Agustus lalu dan berdampak tidak dapat difungsikannya bangunan Pustu Senayan.

Pustu Senayan adalah salah satu pusat penggerak pelayanan kesehatan yang berada di Desa Senayan dengan melayani 3 dusun, yakni Dusun Senayan Bawah, Dusun Senayan Atas dan Dusun Jembatan Kemar. Pustu Senayan merupakan bagian dari UPTD Puskesmas Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat yang menjadi salah satu Pustu terdampak cukup parah. "Setiap hari ada minimal 10 orang yang berkunjung atau kita kunjungi baik untuk kunjungan sehat maupun sakit. Terutama setelah gempa, kunjungan tidak berhenti. Meskipun masyarakat tahu kalau bangunan Pustu rusak, tapi tetap datang dan minta dikunjungi bahkan dari dusun di luar wilayah kami. Jumlah pasien sendiri sudah lebih dari 500 orang yang dilayani. Kita sementara ya pelayanan dan aktivitas rumah tangga di bawah tenda darurat ini jadi satu." ucap  Ns. Septian Adi Kusuma, S. Kep., petugas Pustu Senayan.


Desa Senayan sendiri merupakan wilayah yang menjadi zona tujuan untuk rangkaian kegiatan Mobile Clinis, Trauma Healing dan Distribusi Bantuan BSMI Sumbawa Barat dan merupakan salah satu wilayah terdampak cukup parah. Relawan BSMI, drg. Hanif yang juga Sekjend BSMI Sumbawa Barat mewakili Ketua Umum menyampaikan, " Untuk bangkit kembali pasca bencana itu sangat perlu dukungan semua pihak. BSMI InsyaAllah akan bantu, maka ini kita sama-sama gotong royong menambahkan satu tenda lagi untuk pelayanan. Rencana kedepan ini akan  menjadi POSKO Bersama juga sehingga memudahkan menjangkau dan menganalisa kebutuhan masyarakat selama proses pemulihan pasca bencana."

Usai kegiatan gotong royong, BSMI kembali mendistribusikan bantuan untuk korban gempa. Komitmen untuk mengawal proses pemulihan pasca bencana gempa bumi di Sumbawa Barat terus ditunjukkan BSMI diantaranya dengan turut bergerak untuk menghidupkan kembali pelayanan mandiri di wilayah setempat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dan tetap bersinergi lintas sektoral. (nsw)

Pustu Senayan yang tidak layak huni lagi

Pelayanan  tetap berjalan di Pustu Sementara

Distribusi Bantuan pada Korban Gempa Bumi
Sinergi Pustu Senayan dan BSMI Sumbawa Barat

Taliwang - Gempa bumi 19 Agustus 2018 lalu telah mengguncang pulau Sumbawa dan masih menyisakan trauma yang mendalam bagi korban gempa. Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Barat berupaya memberikan layanan dukungan psikososial pasca bencana bagi masyarakat khususnya anak-anak usia 4 sampai 15 tahun yang terkena dampak bencana dalam bentuk kegiatan Pondok Anak Ceria atau dikenal dengan PAC. Kegiatan PAC pertama telah dilakukan selama masa tanggap bencana, melanjutkan program ini, kegiatan PAC jilid II akan diadakan secara berkesinambungan dan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanannya. Oleh karena itu, pada hari ini, Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Barat mengadakan rapat koordinasi kegiatan PAC dengan mengundang BSMI Sumbawa Barat bersama 13 organisasi lainnya. Perwakilan BSMI yakni M. Winarta Hidayat, S. Kep selaku Bendahara Umum mewakili Ketua BSMI dan Nasaruddin, Amd. Kep. sebagai ketua bidang Pelayanan Kesehatan dan Tanggap Bencana hadir pada kegiatan yang digelar di halaman perkantoran kompleks KTC

Hasil koordinasi untuk kegiatan ini adalah dibentuknya Tim PAC yang akan ditetapkan melalui SK Bupati Sumbawa Barat dengan pembagian tugas berdasarkan 8 kecamatan yang berada  di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Pembagian tim yakni Tim 1 di Kecamatan Poto Tano dan  Seteluk, Tim 2 di Kecamatan Maluk dan Sekongkang, Tim 3 di Kecamatan Taliwang dan Tim 4 di Kecamatan Brang Ene, Brang Rea dan Jereweh. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 bulan  sejak Oktober sampai Desember 2018. Sasaran kegiatan adalah sekitar 3.500 anak yang terdiri dari anak-anak tingkat PAUD, TK sampai Sekolah Dasar dan tersebar di 35 lokasi seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.  Berdasarkan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Dinas Sosial, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keceriaan masyarakat pasca bencana khususnya anak-anak, mengurangi rasa trauma dan meningkatkan keberanian anak.

Secara terpisah, Ketua BSMI Kabupaten Sumbawa Barat, dr. Deddy Zulkarnaen menyambut baik agenda yang diadakan Dinas Sosial, "Kegiatan ini sejalan dengan program BSMI yang kita laksanakan sejak masa Tanggap Bencana Gempa Bumi yakni pelayanan Mobile Clinic dan Trauma Healing. Sejak kegiatan dijalankan 26 Agustus 2018, BSMI sudah memberikan Trauma Healing pada sekitar 858 anak di titik-titik wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. InsyaAllah kedepan BSMI akan siap berperan dan bersinergi lintas sektoral untuk mengawal proses pemulihan pasca bencana gempa bumi NTB khususnya di Sumbawa Barat." (nsw)

Author Name

BSMI NTB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.