Januari 2019


Mataram- BSMI Lombok barat melaksanakan kegiatan bakti sosial pelayanan kesehatan gratis untuk warga Dusun Puncang, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
Sumber : (TIM Media BSMI )

            Selasa, 22 Januari 2019 kegiatan yang berlangsung sejak pukul 16.00 tersebut berjalan lancar. Meski sempat diterpa hujan deras, tapi tidak menyurutkan semangat para relawan untuk turun ke lokasi baksos. Terlebih lagi dengan para warga sudah sangat menanti kedatangan para relawan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Sumber : ( Media BSMI )



Sumber : (TIM Media BSMI )

            Kehadiran BSMI di daerah ini sudah dinantikan sejak lama, karena rasa rindu masyarakat dengan para relawan yang sempat mendampingi di lokasi pengungsian selama masa tanggap bencana pasca gempa beberapa bulan yang lalu. Kegiata pelayanan kesehatan gratis yang diadakan bsmi lobar menjadi kesempatan bagi para warga untuk bersilaturahmi kembali dengan para relawan BSMI.
            Dokter syarif selaku ketua BSMI Lombok Barat mengungkapkan bahwah antusias masyarakat sangat tinggi untuk ikut dalam acara ini, dengan jumlah pasien 85 orang. Semoga ini sebagai ladang ibadah untuk semua relawan Bulan Sabit Merah Indonesia

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri”(Qs. Al Isra:7)

 Untuk mendukung segala kiprah BSMI, Kami membuka support dan donasi  dalam kegiatan kemanusian BSMI Melalui.
Rek. Bank Syariah Mandiri :
7125862181
a.n BSMI NTB

atau bisa  diserahkan langsung ke secretariat BSMI NTB :
Jl. DR.Soetomo NO. 22 Karang Baru Mataram.

Kompirmasi donasi CP : ( 083129113583)

Oleh: Sahril Ramadhan
(Sekretaris BSMI Kota Bima)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh ikfeksi virus dengue yang ditularkan lewat perantara nyamuk Aedes Aegypti yang ditandai dengan gejala demam 2-7 hari disertai dengan perdarahan, penurunan jumlah trombosit darah. Gejala lain yang sering muncul  dan dapat dikategorikan sebagai gejala tidak khas yaitu sakit kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit.

Nyamuk Aedes Aegypti
Selama 3 dekade terakhir, terjadi peningkatan insidensi penyakit DBD diberbagai negara terutama negara tropis dan sub-tropis. Sedangkan di Indonesia, terjadi fenomena fluktuatif kasus. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2016 DBD berjangkit pada 463 kabupaten/kota dengan angka kesakita sebesar 78,13 per 100.000 penduduk, namun angka kematian mampu ditekan dibawah 1 persen yaitu 0,79 persen (Kemenkes RI, 2017).

Tren Angka Kesakita dan Angka Kematian DBD Tahun 1968-2014
Sumber: Ditjen P2PL Kemenkes RI

Beberapa faktor yang mempengaruhi semakin meningkatnya kasus DBD yaitu: 1) perilaku masyarakat untuk hidup sehat masih sangat rendah. Perilaku masyarakat yang mempengaruhi semakin meningkatnya dan penyebar luasan penyakit DBD antara lain perilaku membuang sampah yang akan menjadi wadah perkembangbiakann nyamuk Aedes seperti kaleng dan botol bekas, ban bekas dan benda lain yang mampu menampung air. Kesadaran masyarakat untuk aktif dan ikut serta dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus. 2) perubahan iklim global adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi semakin meningkatnya kasus DBD. 3) pertumbuhan ekonomi dan 4) ketersediaan air bersih.

Kewaspadaan masyarakat terhadap tanda dan gejala DBD sangat membantu untuk mengurangi risiko terhadap keterlambatan penanganan, karena DBD memiliki tanda yang tidak spesifik pada awal perjalanannya. Tindakan awal yang bisa dilakukan oleh masyarakat apabila menjumpai tanda dan gejala yaitu dengan melakukan tirah baring selama demam, memberikan obat penurun panas seperti parasetamol, memberikan kompres hangat, minum banyak untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dan bila tidak terjadi perubahan pada kondisi keluarga agar segera membawa ke Puskesmas atau dokter terdekat.

Nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor penular penyakit DBD memiliki habitat perkembangbiakan pada tempat yang dapat menampung air baik didalam, diluar dan sekitar rumah. Habitat perkembangbiakannya antara lain tempat penampungan air seperti drum, tangki, tempayan, bak mandi, dan ember, ban, kaleng, botol, plastik, pelepah pisang, dan wadah penampung air yang ada pada dispenser dan kulkas. Nyamuk Aedes Aegypti biasa menggigit pada pagi dan petang hari antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00. 

Beberapa metode yang direkomendasikan dalam upaya untuk mengendalikan vektor penyakit DBD adalah pengendalian secara fisik/mekanik, pengendalian secara biologi, pengendalian secara kimiawi dan pengendalian vektor terpadu. Pengendalian secara fisik.mekanik merupakan pengendalian DBD dengan cara memberantas sarang nyamuk dengan cara menguras bak mandi/bak penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi media perkembangbiakan nyamuk. Pengendalian secara biologi yaitu pengendalian vektor dengan menggunakan predator/pemangsa sebagai musuh alami nyamuk antara lain ikan pemakan jentik nyamuk dan penggunaan insektisida biologi. Sedangkan pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian yang sangat familiar di lingkungan dan tak heran menjadi pilihan masyarakat untuk memberantas nyamuk.  Penggunaan insektisida secara kimiawi merupakan pengendalian dengan sasaran nyamuk stadium dewasa dan pra-dewasa. Pengunaannya sendiri harus mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan organisme bukan termasuk mamalia. Penggunaan insektisida yang tidak tepat, berulang dalam jangka waktu lama pada suatu ekosistem akan menimbulkan terjadinya resistensi atau kekebalan nyamuk terhadapa jenis insektisida yang diberikan. Apabila nyamuk sudah kebal, maka akan semakin sulit untuk mengendalikan vektor penular penyakit DBD yang akan berimbas pada peningkatan kasus dan berdampak pada risiko adanya kasus kematian karena terlambatnya penanganan DBD pada masyarakat.

Masih tingginya persepsi dan cara pandang masyarakat selama ini terhadap penanganan nyamuk demam berdarah dengue dengan melakukan fogging atau penyemprotan adalah salah. Karena, jika salah dalam pemberian perlakuan maka dapat berdampak pada masyarakat itu sendiri. Kewaspadaan dini terhadap DBD dapat dilakukan dengan melakukan PSN dan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.

Pustaka:
Kemenkes RI, 2017. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Direktoral Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.

Kota Bima, BSMI Kota Bima
Karang taruna beserta BSMI kembali bersinergi dalam suatu kegiatan. Kali ini, Minggu (20/1) yang menjadi sasaran adalah masyarakat Monggonao. Ketua Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Kota Bima Diah Citra Pravitasari mengungkapkan, kegiatan ini adalah kegiatan yang sudah diagendakan rutin oleh FPKT, kali ini yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan adalah Karang Taruna Kasipara Monggonao. Berdasarkan pantauan BSMI, kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini antara lain senam sehat bersama, pembagian door prize, wisata kuliner khas yang dibuat oleh masyarakat Monggonao dan Khitanan gratis.
Khitanan oleh relawan BSMI Kota Bima. Foto: Dokumentasi BSMI

Sekretaris BSMI Kota Bima Sahril mengucapkan terima kasih kepada FPKT yang kembali menggandeng BSMI untuk ikut dalam kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat. Alhamdulillah kami telah mengkhitan 50 anak dari pagi sampai siang ini. Kami turunkan tenaga-tenaga yang kompeten dalam bidangnya, tutur Sahril.

Momen seperti ini diharapkan mampu menjadi motor dalam memupuk rasa kebersamaan dan harmonis bagi masyarakat Kota Bima dan ikut serta dalam membantu program Pemerintah Kota Bima.


Selong­­- BSMI Lombok Timur semakin popular ditengah masyarakat, hal ini dilakukan BSMI Lombok Timur sejak peristiwa gempa pertama yang menimpa pulau Lombok pada akhir Bulan Juli. Gerakan peduli  pada kemanusiaan itu tak pernah redup dalam benak para relawan meski kini warga pengungsian gempa sudah mulai pulih dan bangkit kembali.
Sumber : ( Media BSMI Lombok Timur)

             Relawan BSMI Lombok Timur melakukan kegiatan bakti social pelayanan kesehatan gratis . pada Ahad pagi (13/01/19/) di tiga lokasi sekaligus, di Kecamatan Aikmel, Kecamatan Wanasaba dan Kecamatan selong.
Sumber: (Tim Media BSMI Lombok Timur)

Sumber: (  Tim Media BSMI Lombok Timur)

Kegiatan bsmi ini berlangsung dari pukul 10.00-12.30 wita untuk di kecamatan Aikmel dan Kecamatan Wanasaba. Pada pukul 16.30-18.30 berlangsung kegiatan pelayanan kesehatan mobil clinic di Kecamatan Selong. Dengan total keseluruh pasien di tiga titik sebanyak 198 orang.
Masyarakat sangat antusias dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan yang telah dilakukan oleh BSMI Lombok Timur mereka berharap kegiatan ini terus dilaksanakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pengetahuan tentang kondisi kesehatan mereka.

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri”(Qs. Al Isra:7)
Support & donasi untuk kegiatan kemanusian BSMI melalui.
Rek.BRI
005201007455530
a.n Bulan Sabit Merah Indonesia Kota Mataram
Atau bisa diserahkan  langsung ke secretariat :
JL.DR.Soetomo No. 22 Karang Baru Mataram
Kompirmasi donasi ke CP :
081803641470

Kota Bima, BSMI
BSMI Kota Bima bersama dengan Muslimah Bima Peduli (MBP) melakukan kegiatan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Bima, Minggu (13/1) di lapangan Serasuba Kota Bima.
Pemeriksaan kesehatan oleh relawan BSMI Kota Bima. Foto: BSMI

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 06.30 WITA itu dilaksanakan dengan lancar. Tidak hanya pelayanan kesehatan saja, tapi kami juga membuka bazar bagi masyarakat Bima, ungkap Akbar ketua BSMI Kota Bima.
Lanjut Akbar, kegiatan ini menjadi agenda rutin kami di tahun 2019. Beberapa kegiatan yang akan kami lakukan telah kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah, mudah-mudahan akan ada support ungkap Akbar.
Kegiatan yang berlangsung sampai pukul 10.00 WITA itu mendapat apresiasi dari masyarakat Bima yang berolahraga dan beraktivitas pagi di lapangan Serasuba. Aminah, salah satu pengunjung mengungkapkan kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Harapan kami kegiatan seperti ini rutin diadakan.


Author Name

BSMI NTB

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.